Balik dari Paris, Sri Mulyani Bawa Kabar Buruk

Bagikan Artikel

JAKARTA, MediaFaktualHukum.com –Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi global terancam akibat pelemahan permintaan global yang menekan laju inflasi.

Sri Mulyani meliuhat inflasi tinggi dan peningkatan suku bunga menjadi salah satu faktor erosi pertumbuhan ekonomi.

“Ini mengambarkan pergulatan kebijakan terutama di level makroekonomi dan moneter masih menjadi tema yang dominan,” tegas Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).

Menurut Sri Mulyani, tekanan-tekanan terhadap perekonomian global masih menunjukkan adanya eskalasi geopolitik, baik di Ukraina dan negara-negara besar di dunia. Selanjutnya, tekanan juga berasal dari utang. Mantan pejabat Bank Dunia menuturkan bahwa debt distress terjadi di banyak negara, baik negara berkembang dan negara maju.

“Ini juga menghalangi pemulihan ekonomi,” tegas Sri Mulyani yang baru saja menghadiri Paris Summit 2023.

Dengan perkembangan ini, tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia menjadi beragam. Namun, lanjut Sri Mulyani, Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan terkuat dan persistensi tinggi.

“Kita lihat Indonesia terus menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5% dalam 6% terakhir di negara lain mungkin bagus tapi merosot cukup tajam pada 2023 ini,” papar Sri Mulyani.

Alhasil, banyak negara yang sudah tidak mampu bertahan dalam pelemahan dan gejolak ekonomi dunia. Saat ini, Purchasing Managers’ Index (PMI) global masih terkontraksi terutama dari sisi aktivitas.

Adapun, di dalam PMI, negara-negara seperti India, Filipina, Indonesia, Thailan, Meksiko, Jepang dan China masih memperlihatkan ekspansi. Mayoritas sisanya, sektor manufakturnya masih mengalami kontraksi.

“Ini memang menggambarkan aktivtias dari PMI ini menggambarkan kondisi ekonomi keseluruhan dan pertumbuhan ekonomi global termasuk perdagangan global yang melemah,” ujarnya.

Sejalan dengan perkembangan ini, harga komoditas masih menunjukkan tren pelemahan seiring dengan sepinya permintaan. **Red**

Baca juga berita lainya :

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *