MediaFaktualHukum.com — Kontestasi politik jelang Pemilihan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai ramai. Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Hanura Sulawesi Sultra, Wa Ode Nurhayati memberikan sinyal siap maju pencalonan Gubernur Sultra pada Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Wa Ode Nurhayati di salah satu tempat warung kopi di Pasarwajo, Kabupaten Buton, Jum’at (21/7/2023). Wa Ode Nurhayati menyatakan kesiapannya maju di Pilgub Sultra sebagai calon gubernur.
“Bismillah, saya siap maju di Pilgub Sultra 2024 mendatang,” kata Wa Ode Nurhayati.
Wa Ode Nurhayati secara terang-terangan mengungkapkan alasannya siap maju dalam Pilgub Sultra nanti. Salah satunya karena ia termotivasi dengan semangat besar masa lampau.
“Pemimpin perempuan Sulawesi Tenggara itu menjadi mimpi besar dalam diri saya. Ini bukan soal sayanya, ini adalah soal ingin di tangan kecil saya, di kaki kecil saya ingin mencoba menghias hiasi semangat besar masa lampau negeri ini dirangkai tulus oleh tangan-tangan perempuan dan hati perempuan,” ungkapnya.
“Itu sih yang coba saya bangun karena kalau ada cerita pemimpin besar perempuan Sulawesi Tenggara, maka yang layak mendapat kehormatan itu adalah dari sini, yaitu diri saya sendiri,” ungkapnya kembali.
Selain itu, lanjut Wa Ode Nurhayati banyak faktor yang melatarbelakangi niatnya maju di Pilgub Sultra, salah satunya adalah mewujudkan lahirnya provinsi baru di Kepulauan Buton.
“Kalau soal cita-cita pemimpin besar perempuan di Sulawesi Tenggara, itu menjadi ikhtiar saya, tidak saja soal politik pragmatis melainkan banyak hal yang melatarbelakangi saya untuk di Pilgub Sultra,” tuturnya.
“Pertama sampai hari ini masih meyakini lahirnya provinsi baru di Buton. Saya masih meyakini itu, asal di jalan yang benar dengan isu yang tepat. Di jalan yang benar isu yang tepat didudukkan proporsional itu akan lahir dengan cepat,” tambahnya.
“Itu semangat yang paling mendasar meskipun pasti ngomong itu di masyarakat pasti mereka bilang setiap Pilgub pasti janjinya itu. Tapi kalau masyarakat mendengarkan pemikiran konstruksi penjelasan saya mereka akan paham siapa yang mengerti dan siapa yang ingin sekedar menjadikan ini sekedar isu politik belaka,” sambungnya kembali.
Meski demikian, ia melihat landasan terbentuknya provinsi baru di Kepulauan Buton hingga kini masih di awang-awang karena masih banyaknya para tokoh yang saling sikut menjadi pelopor utama terbentuknya Provinsi Kepulauan Buton.
“Saat ini kita masih berdebat pada nama, kita masih berdebat pada kelompok siapa yang akan membawa agenda ini. Padahal kalau kita berbicara tentang lahirnya sebuah daerah baru disini kita tidak lagi bicara kelompok tetapi melainkan kita bicara gerakan bersama,” jelasnya.
“Dimana nama tidak menjadi soal untuk kita perdebatkan tetapi yang penting perjuangan untuk memekarkan Kepulauan Buton menjadi provinsi baru bisa tercapai. Jangan sampai kita rame-rame membangun narasi pada nama yang lain tapi hal itu tidak akan jadi,” ucapnya.
“Sehingga itulah yang menjadikan saya terpanggil untuk maju di Pilgub Sultra nanti. Saya meyakini terbentuknya Provinsi Kepulauan Buton menjadi cita-cita besar kita semua dan ini juga menjadi investasi masa depan bagi generasi turun temurun masyarakat Buton,” ujarnya.
“Jadi ini penting untuk diluruskan dan disampaikan. Ibarat menitik sebuah tangga, kalau hari ini kita stage karena tidak tahu disimpang mana kita akan jalan maka kita coba luruskan sebenarnya jalan mana yang bisa kita tempuh agar pemekaran Provinsi Kepulauan Buton bisa cepat lahir,” ujarnya lagi.
Ditanya soal kesiapannya untuk maju di Pilgub Sultra mendatang, Wa Ode Nurhayati mengaku masih akan menunggu hasil Pilcaleg 2024 mendatang. Kata dia, perolehan suara dalam pemilihan legislatif (Pileg) akan menjadi penentu dirinya maju dalam bursa calon Gubernur Sultra. **Redd**