MEDIAFAKTUALHUKUM.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulang Bawang Barat (Tubaba) melalui Dinas Pemuda Olahraga dan Parawisata (Disporapar) melakukan peninjauan makam kolonial Belanda di Tiyuh (Desa) Gedung Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik (TBU), Kabupaten setempat, pada Selasa (07/02/2023).
Dalam kegiatan peninjauan itu juga, Disporapar menggandeng Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Kabupaten Tubaba guna membangun pandangan masyarakat untuk mengenang sejarah adanya kehidupan dimasa lampau.
Saat dikonfirmasi wartawan, Ketua Masata Tubaba yang sekaligus sebagai Kepala Tiyuh Gedung Ratu, Juaini Bandarsyah, menyampaikan, mengenai sejarah adanya makam Belanda di Tiyuh Gedung Ratu ini awal mula ditemukan oleh seorang tokoh masyarakat yang ada di Tiyuh setempat.
“Sejarah Singkatnya makam Belanda ini memang sudah ada cukup lama cerita turun temurunnya di Tiyuh Gedung Ratu, makam ini menurut prediksi orang-orang yang dituakan di Tiyuh ini sudah ada sekitar tahun 1918 sekian lah,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Pak Ju tersebut.
Lanjut Juaini, selain daripada makam, ada jejak tertulis yang tercantum pada peta ataupun buku yang menandakan jejak daripada orang Belanda yang pernah bersinggah maupun menetap di Tiyuh Gedung Ratu pada zaman itu.
Dirinya juga memiliki tujuan agar makam Belanda ini dapat diungkap kebenarannya guna melahirkan sejarah baru untuk Tiyuh Gedung Ratu maupun Kabupaten Tubaba, serta dirinya juga berharap agar Pemkab Tubaba dapat memberikan dukungan agara makam tersebut dapat dijadikan sebagai wisata sejarah kedepannya.
“Kami harap kepada Pemkab agar makam ini dapat didorong sebagai wisata sejarah karena letak makam ini ada pada pusat peradaban masyarakat Tiyuh Gedung Ratu pada zaman dahulu,” tuturnya.
Ditempat yang sama, disampaikan Ketua Pokdarwis Tubaba, Edi Zulkarnain, bahwasanya Pokdarwis sangat matang memberikan dorongan untuk menjadikan makam Belanda yang ada di Tiyuh Gedung Ratu ini sebagai wisata sejarah. Lantaran, keinginan masyarakat yang diwakili Kepala Tiyuh tersebut kedepannya sangat bermanfaat agar kisah peradaban kehidupan pada zaman dahulu tidak luntur dimasa modern saat ini.
“Kedepannya insyaallah ini bisa menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten berjuluk Ragem Sai Mangi Wawai ini untuk melihat dan mengenang sejarah dimasa lampau. Serta nantinya makam ini bisa menjadi pemahaman bagi regenerasi sekarang ini untuk bercerita kepada anak-anaknya apabila bukti fisik kehidupan zaman dahulu bisa dilestarikan dengan dijadikannya objek wisata sejarah,” paparnya.
Sementara itu Kepala Dinas (Kadis) Disporapar Tubaba, Mansyur Yusuf, mengatakan, pada peninjauan ini nantinya dirinya akan mencoba berkoordinasi kepada Tim Arkeologi untuk melakukan penelitian terlebih dahulu agar membuktikan kebenaran adanya makam Belanda ini.
“Nanti kita datangkan Tim Arkeologi agar diteliti dulu biar kita tau ini makam siapa dan tahun berapa adanya. Dan kita juga sangat mendukung suapaya ini bisa menjadi wisata sejarah Kabupaten Tubaba tepatnya di Tiyuh Gedung Ratu,” tandasnya.
**ARIPIN**